Jumat, 09 Desember 2011

Merancang Interaksi Synchronous Sebuah paparan dari buku ”Web-Based Training” karya Margaret Droscoll

 Oleh : Khairullah, S.Ag, M.Pd
Ketika banyak orang berpikir tentang pembelajaran online, apa yang ada dalam pikiran kita adalah gambaran yang populer dalam iklan televisi dan film. Gambaran-gambaran yang terkenal mengambarkan pelajar berseragam dan bersepatu serta berpartisipasi dalam kelas langsung dari rumah atau kelompok, pembelajar berinteraksi dengan seorang astronot  yang mengajar pelajaran ilmu fisika dari Stasiun ruang angkasa. Gambaran pembelajaran synchronous[1] telah ada mengenai apa yang orang harapkan dari kelas synchronous secara langsung. Meskipun gambaran-gambaran ini sebagaimana
yang mereka nampakan, sebenarnya terlalu dangkal, tetapi telah terjadi keputusan pembelajar dan fasilitator belajar dengan model-model  ini.
Bab ini meneliti interaksi-interaksi yang mungkin dalam kelas synchronous. Hal ini penting untuk memahami lingkup interaksi-interaksi synchronous, dari percakapan real-time sederhana (dimana pembelajar mengetik) untuk melakukan videoconferences yang canggih, dimana pembelajar melihat satu dengan yang lain dan melanjutkan dialog. Aplikasi Synchronous dan Asynchronous[2] mempunyai potensi untuk mengubah bagaimana training dapat dilakukan dengan baik. Tehnologi ini membuatnya mungkin untuk menciptakan cara baru untuk mengirim kolaborasi antar kelompok, simulasi dan latihan dalam beberapa kasus strategi pengajaran ditransfer dari kelas ke wab secara literal. Sebagaimana pertimbangan dalam penerapan synchronous, memikirkan bagaimana perangkat ini dapat mengubah atau memperluas program-program berdasarkan wab secara murni (W/VSC) [3]  atau solusi yang disatukan.
Pembahasan dalam Bab ini akan menerangkan tentang : 
Ø  Mengulas manfaat dari program-program W/VSC,

Ø  Mendefinisikan empat macam interaksi synchronous,

Ø  Menjelaskan kelebihan masing-masing dan

Ø  Mengintegrasikan interaksi synchronous ke dalam program Web/VSC.

Program Web/VSC merupakan jenis yang paling rumit secara teknis dari pelatihan berbasis Web untuk aplikasi dan pemeliharaan. Secara umum, perangkat tersebut untuk membuat dan mengirimkannya, memerlukan komputer-komputer dengan prosesor yang lebih baru, server-server yang handal, bandwidth yang sempurna, dan staff teknis yang cukup, untuk mendukung pengguna dan pengembang. Meneliti program W/VSC menjadi sebuah tantangan sebab itu menuntut anda untuk mencari tampilan atau sesuatu yang tidak mungkin untuk mengambil manfaat dari W/VSC dengan melihat sesi yang direkam. Dengan merekam, anda tidak dapat menilai interaksi pembelajar dalam real-time, menanyakan pertanyaan dan memberikan  umpan balik, dan hal itu adalah sulit untuk menilai sinergi berbagi whiteboard untuk menggembangkan solusi dan manfaat-manfaat debat yang tanpa dipersiapkan terlebih dulu.
Program-Program Web/VSC
Interaksi synchronous hanya mungkin ketika para instruktur dan pembelajar bekerja bersama dalam real-time. Hal itu memerlukan seperangkat alat-alat yang membuat pembelajar dapat melihat, mendengar dan atau berbagi aplikasi melalui internet. Sebab ada banyak yang over lap pada apa yang pembelajar dapat lakukan pada interaksi W/VSC dan W/VSC pada pilihan selanjutnya menjelaskan manfaat khusus dan batasan dari W/VSC. Kemudian kita akan menguji perangkat dan kemugkinan interaksi dalam lingkungan synchronous.
  1. Manfaat
§  Pembelajaran kelompok secara langsung dan feadback segera. Kesempatan-kesempatan bagi pembelajaran kelompok secara langsung dan feadback segera merupakan kekuatkan yang unik dari W/VSC. Kemampuan untuk membawa kelompok pembelajar bersama-sama untuk diskusi, brainstorming, analisis studi kasus, debat dan kerja proyek dalam real-time hanya mungkin terjadi dalam bentuk latihan berdasarkan web ini. Program-program  W/VSC  memberikan feadback segera pada ide-ide, keleluasan pernyataan dan bangunan konsensus. Interaksi real-time mengungkapkan suara dan personalitas pembelajar serta menciptakan rasa keberadaannya. Pembelajar menjadi bagian dari komunitas, melengkapi dengan norma-norma dan nettiquette.
§  Pengembangan Just-In-Time (JIT). Pengembangan JIT dan penerimaan kemampuan W/VSC merupakan hal yang ideal untuk memberikan ketrampilam-keterampilan dan pengetahuan bagi pembelajar yang tidak dapat menunggu. Penggunaan alat-alat seperti audioconference berdasarkan web, web-vidioconference dan aplikasi sharing, kerja sama ini dapat menerima program-program tanpa putaran program yang lama. Contohnya sebuah perusahaan software dapat menjual dengan cepat representatif dengan keterampilan-keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk menjual sebuah produk baru. Mengunakan aplikasi sharing dan audio dengan 2 cara secara langsung, sebuah program dapat diciptakan pada waktu untuk mendemostrasikan fitur-fitur softwere dan untuk memberikan materi yang baik untuk menjawab pertanyaan.
§  Ruang Lingkup Perangkat (Range of tools). Ruang lingkup tersebut tersedia dalam program W/VSC yaitu membuat topik-topik yang komplek dan dapat diatur. Topik yang komplek dapat dijelaskan dengan mengunakan alat-alat secara langsung seperti whiteboard, aplikasi sharing, percakapan teks, audio rael-time dan vidioconference. Alat-alat synchronous ini dapat dikombinasikan dengan alat-alat Asynchronous seperti clip vidio, clip teks, gambaran-gambaran animasi, polling dan kuis. Para instruktur dan pembelajar dapat mengilustrasikan ide-idenya dan mengambil kelas pada petunjuk yang tidak diantisipasi. Jika seorang instruktur menemukan bahwa sebuah kelas itu tidak mempunayi keterampilan dasar, dia dapat membandingkan pada review dengan sebuah whiteboard atau menunjungi web-based yang menyediakan ketempilan  dasar. Setelah semua pembelajar mempunyai keterampilan yang disyaratkan instruktur dapat memulai mengajar topik.
§  Simple Classroom Metaphor. Kesamaan dari kelas SCM adalah manfaat-manfaat dari program W/VSC. Bentuk latihan ini mungkin seperti ruang kelas yang nyata dimana pembelajar dan instruktur bersama pada waktu yang sama saling berbagi pengalaman belajar, tidak seperti tipe-tipe latihan web lainnya yang bersandar  pada pembelajar-pembelajar yang diperintah dan dimotivasi sendiri untuk mencatat dan bekerja sendiri, VSC menyediakan waktu pertemuan yang terstruktur dan dorongan serta semangat kelompok. Kelas tidak dapat menunda latihan yang sudah ditempatkan dengan sendirinya.
  1. Batasan-batasan
Dalam program web/VSC batasn-batasn ini dapat diklasifikasikan seperti pendidikan logistik dan tehnis.
1.      Pendidikan. Batasan-batasan pendidikan dari program W/VSC adalah  batas akhir kelemahannya. Program didesain untuk pembelajaran individual atau melakukan strategi-strategi instruksional pasif, tidak bekerja dengan baik dalam VSC. Adalah nilai kecil dalam membawa pembelajar secara bersama-sama jika meraka bekarja sendiri. Mengunakan strategi-strategi pasif seperti membaca dan mereview video bernilai kecil dalam lingkungan ini. Keefektifan dari tehnologi ini dibatasi pada strategi-strategi instruksional yang  dibangun pada sinergi dari interaksi kelompok secara langsung.
2.      Logistic, logistik menjadi batasan utama untuk organisasi-organisasi yang ingin menawarkan program-program pembelajar yang bekerja dalam zona waktu yang berbeda. Contohnya sebuah kelas memulai pada pukul 14.00. waktu standar pasifik akan meminta pembelajar di New York untuk mencatat pada jam 17.00 waktu standar barat. Perbedaan zona waktu menjadi isu yang sangat besar ketika pembelajar di Eropa atau Asia terlibat.
3.      Teknis. Program-program W/VSC memerlukan jaringan dan layanan yang kuat, komputer multimedia, lapisan-lapisan software dan dorongan teknis yang subtansial. Beberapa perangkat software memerlukan layanan yang kuat untuk mempromosikan program-program dan bandwidth untuk mengakomodasikan video, audio dan applicasi sharing. Sebagai tambahan komputer yang digunakan oleh pembelajar mungkin memerlukan sound cards, microphone dan monitor warna. Sebab software diperlukan untuk pertisipasi dalam W/VSC yang dilapisi software jaringan, browser dan pengoprasian sistem software, dukungan teknis subtansial mungkin diperlukan untuk menginstal dan program-program troubleshoot.
Interaksi-interaksi tersebut digambarkan pada   halaman-halaman selanjutnya yang hanya mungkin pada program-program pada W/VS hal itu digambarkan pada term-term umum seperti fungsi dan fitur yang spesifik dari alat vendor’s synchronous dan/atau paket software yang berbeda jelas.
  1. Tipe-tipe interaksi synchronous.
Program-program W/VSC digunakan untuk mengajar pembelajar dalam memecahkan persoalan-persoalan yang tidak terstruktur seperti bagaimana mendesain data base, bagaimana mengevaluasi kimia-kimia untuk membuat proses atau proses pembuatan, bagaimana merancang integrasi computer-telephone, dan bagaimana mengembangkan strategi-strategi untuk masuk ke pasar baru. Problem yang ada dipaparkan tidak mempunyai sebuah jawaban yang benar : bahkan program-program tersebut meminta pembelajar untuk mengambarkan pengalam-pengalamnya, menanyakan asumsi-asumsi  satu sama lain dan mempertimbangkan alternatif-alternatif lainnya. Hasilnya, pembelajar membuat rancanagan-rancangan,mengembangkan solusi yang unik dan meningkatkan hasil dan layanan. Aturan instrukur merupakan sebagai fasilitator yang membantu kelompok yang difokuskan.
Empat kategori dari perangkat-perangkat yang menyediakan interaksi-interaksi synchronous. Perangakt-perangkat synchronous sering digunakan dengan peralatan Asynchronous.
Seorang instruktur berbicara tentang membuat lingkungan yang aman dan memberi nama konfensi-konfensi. Kita seharusnya membiarkan orang memilih beberapa nama yang mereka inginkan. Kemudian pembelajar bersuara perhatian bahwa mereka tidak merasa nyaman berbicara keras dikelas sebab mereka tidak dapat menceritakan siapa yang sesungguhnya berada di kelas. Mereka tidak merasa bebas untuk berdiskusi pengalamannya atau bertanya ”Dumb” sebab bos atau kelompoknya mungkin berpartisipasi dibawah nama samaran. Sekarang untuk membuat lingkungan pertemanan pembelajar, kita menuntut pembelajar untuk menggunakan nama mereka yang sebenarnya.
Tentang kondisi pembelajaran dan fasilitas apa yang sesuai, dapat kita lihat pada tabel berikut ini (diadopsi dari Distance Learning and Sun Microsystems, 1999):

Same Time (Synchronous)
Different Time (Asynchronous)
Same Place
Classroom
Learning Center
Laboratory
Library
Different Place
Audioconferencing
Videoconferencing
Satellite delivery
Chat Room
Instrutor-led
(Synchronous Learning Systems)
Synchronous Streaming
WWW
Learning Management Systems
Video tape/audio tape
CD-ROM
Archived Streamed
Video
Email/Listserv
Menyeleksi peralatan synchronous didasarkan pada kesempurnaan dan keseimbangannya terhadap apa yang masuk akal secara teknis untuk organisasi. Mari kita lihat pada bagian masing-masing.
1. Internet Relay Chat/IRC
IRC adalah real time, conferensi berbasis teks melalui internet atau intranet, kadang-kadang mengacu pada istilah ”chat”. IRC ”chat room” menawarkan komunikasi real-time antara dua orang atau lebih. Hal itu hampir mirip dengan pertemuan atau konferensi call; percakapan yang mengambil tempat dalam bentuk diskusi yang dimoderatori. Percakapan pribadi dan forum tanya jawab. Aplikasi IRC ditunjukkan dalam gambar 8.1, fitur-fitur menu utama dalam panel pada sebelah kiri dan percakapan pada panel kanan.
Kelebihan dan kekurangan
Mempertimbngkan kelebihan dan kekurangan dari penggunaan interaksi synchronous IRC. IRC merupakan alat yang efektif untuk menciptakan peluang pembelajaran antar kelompok. Pembelajar berpartisipasi dalam kelompok diskusi, latihan brainstorming, dan aktivitas-aktivitas pemecahan masalah serta mereka dapat belajar satu sama lainnya. IRC juga menempatkan bidang permainan. Para partisipan menilai dengan kontribusinya dan tidak dengan ciri-ciri fisik. Berusaha untuk memilih software IRC yang menijinkan pembelajar untuk menentukan nama-nama mereka secara online daripada kesalahan penggunaan login nama-nama mereka. Contoh, beberapa program-program IRC menggunakan login nama-nama pembelajar seperti “twood” dan “zimm800” dari pada Tom Wood atau Zimmerman.
Karena percakapan dalam IRC scrolls onto the screen, itu dapat diamati sebagai perkembangannya. Pembelajar didorong untuk berfikir tentang percakapan dan untuk merefleksikan pada perubahan-perubahannya. Tergantung pada fungsi software IRC, instruktur dapat menyimpan arsip-arsip teks secara langsung dan menunjuknya kemudian. Hal ini memberi pembelajar siapa yang tidak dapat menghadiri kesempatan untuk membaca percakapan yang mereka lupakan.
Seperti halnya semua peralatan pembelajaran berbasis teks, IRCs menghukum penulis yang miskin. Pembelajar yang tidak mampu mengekspresikan tulisannya dengan jelas merupakan suatu kelemahan. Sebab program-program IRC berada pada waktu yang nyata, interaksi-interaksi tersebut tidak mengijinkan pembelajar untuk mereview prosanya. Tidak hanya membuat pembelajar menjadi penulis yang baik, tetapi mereka juga harus menjadi juru ketik yang cepat, merespon komentar dalam waktu yang relatif singkat; jika tidak dasar-dasar percakapan terlewatkan dengan waktu cepat, seberapa lama hal itu mengambil pesan untuk pindah melalui internet dapat menyebabkan ketinggalan  dan membuat percakapan terputus.
Internet chat room tidak seperti percakapan-percakapan yang real seperti mensyaratkan nama. Ada konteks yang hilang, seperti halnya klu-klu verbal dan non verbal yang hilang. Hal itu sulit untuk menceritakan apakah komentar ruang percakapan yang berarti menjadi menyenangkan, sarkastik atau serius. Komentar-komentar IRC tidak bermanfaat dari infleksi suara atau waktu yang baik.
Petunjuk Untuk IRC
Hal ini merupakan teknologi yang menantang untuk menggunakan bagian dari kelas maya secara langsung. Instruktur baru menemukannya mengganggu pembelajar “chatting” sementara mereka mengirimkan pelajaran. Kebanyakan platform e-learning menempatkan problem dengan memberikan instruktur dengan kemampuan untuk mengontrol  percakapan dengan mematikannya, dengan membatasinya untuk percakapan-percakapan instruktur/pembelajar, atau memberdayakan percakapan antar kelompok. IRC dapat digunakan sebagai standalone appplications dan sebagai bagian dari solusi yang sudah menyatu. Percakapan dapat menjadi manfaat sebab hal itu menggambarkan pengalaman para pembelajar, membangun pengetahuan baru dan dapat berguna dalam memecahkan problem-problem yang terstruktur. Berikutnya  beberapa petunjuk yang memberikan penggunaan percakapan dalam program trainingmu.
Menyediakan petunjuk-petunjuk yang jelas (provide clear directions). Menjelaskan apakah anda mengharapkan hasil dari pembicaraan . Menyediakan topik diskusi yang baik untuk didefinisikan, sesi brainstorming yang terikat atau depat dengan harapan-harapan yang jelas. Biarkan pembelajar mengetahui seberapa lama IRC itu akan berakhir. (akankah itu memakan waktu 20 atau 25 menit?). berikan setiap pembelajar kesempatan untuk berpartisipasi dalam percakapan. Jika mungkin, pilih anggota kelompok IRC untuk meyakinkan bahwa kelompok itu mempunyai keseimbangan partisipan. Mencampurkan partisipan-partisipan IRC yang berpengalaman dengan parisipan yang baru untuk membuat ruang yang mempunyai keseimbangan manajer senior dan sewa yang baru; yang mengintegrasikan staff dari kepala bagian lapangan.
Batasan Jumlah Partisipan. Memberikan setiap pembelajar kesempatan untuk memberi kontribusi. Juga sedikit orang dan ketertinggalan percakapan; juga beberapa orang dan percakapan menjadi kacau. Membuat lingkungan yang aman dan terhormat untuk partisipasi dan mendorong pengamatan seperti halnya partisipasai aktif.
Menjaga percakapan pada track. Percakapan monitor atau menanyakan pembelajar untuk memainkan peranan monitor. Menjaga percakapan  pada track dengan membuat tabel item yang menjadi deadlock. Menangkap isu-isu selanjutnya yang menyimpang pembicaraan dan menanyakan hal itu siapa yang mengamati apa yang meraka pikirkan secara pasif.
Menanyakan kesimpulan percakapan. Menugaskan seorang untuk menyimpulkan percakapan IRC. Laporan yang dapat dikirimkan untuk diskusi yang  dilakukan atau mengirim daftar untuk meriview kelompok. Mengunakan berbagai jenis latihan ini untuk mengembangakan keterampilan analisis dan sintesis pembelajar.
Latar belakang norma-norma yang dimiliki pembelajar. Mengijinkan pembelajar untuk menentukan siapa yang seharusnya mengawasi dan menjaga IRCs on track apakah IRCs yang lain dapat diciptakan dan siapa yang seharuynya berpartisipasi.
Instant Massaging (IM)
Sebuah teknologi yang bertujuan sama dengan IRC, hal itu memberdayakan percakapan berbasis teks pada waktu yang nyata. Mengunakan IM, pembelajar dapat membuat  daftar kontak pembelajar yang mengikuti dan mempunyai track komputer 100 kelompoknya (online, sibuk, tidak online) jika pembelajar yang ikut online pembelajar dapat mengontaknya, dan jendela kecil akan terbuka bagi para partisipan untuk mengetik pesan. Hal ini sesuatu bisa didapat. Beberpa program IM bahkan mendukung kemampuan untuk mengundang orang lain untuk bergabung, membuat IM mirip dengan chatroom. Tekhnologi e-leaning melampui batas dan hal ini yang sangat sulit untuk mengkategorikan software. IM merupakan peralatan synchronous tetapi hal itu sering banyak digunakan untuk dikombinasikan dengan program Asynchronous atau program pembelajaran kelompok Asynchronous untuk memberdayakan pembelajar agar bisa mengkolaborasikan dengan instruktur dan pembelajar lain. Hal itu sangat menarik dalam membuat penyatuan, solusi-solusi berbasis web seharusnya mempertimbangkan peralatan-peralatan seperti IM.
2.      Audio Real-Time dengan Visual
Audio real-time adalah kemampuan untuk membawa pada percakapan dengan para pembelajar diluar internet atau intranet. Kebanyakan kasus, audio real-time digunakan kombinasi dengan visual. Ini mungkin instruktur dan pembelajar berbicara satu sama lainnya sambil sharing grafis, image-image, video dan animasi yang berhubungan dengan topik. Jenis interaksi ini sesuai untuk diskusi-diskusi meja bundar, sesi tanya jawab, menebak pembicara dan berdebat.
Fungsi-fungsi dari berbagai audio adalah dari produk ke produk. Dalam beberapa aplikasi, karya-karya audio seperti teleconference. Di sisi lain, karya-karya audio seperti program call-in audio dimana instruktur bertindak seperti penyiar dan menempatkan para pembelajar  di udara. Di sisi lain, instruktur dapat berbicara pada audien dan audiens mempunyai jenis-jenis pertanyaan untuk instruktur dalam real-time dan menerima jawaban dengan cepat. Audio dapat didengar melalui internet dalam tiga cara, dan visual dapat menjadi broadcast dari sumber tunggal atau sumber multi.
      Audio one-way merupakan analog-analog pada pertunjukan radio. Audio Two-way adalah analog-analog untuk walkie-talkie dan audio multi point yang sama dengan teleconference. Umumnya, visual merupakan siaran dari instruktur kepada komputer pembelajar. Paket software yang canggih dan kuat memberikan visual-visual  menjadi siaran dari multi-sumber. Paket videocoference yang canggih memberi para pembelajar imaje-imaje siaran, grafis, animasi-animasi dan teks dari komputer mereka untuk instruktur dan anggota kelas lainnya. Sebagai teknologi tinggi, permutasi-purmutasi diteruskan untuk pertumbuhan dan perbedaan.
Kelebihan dan Kekurangan
      Seperti halnya pada alat-alat lainnya untuk interaksi-interaksi synchronous, audio real-time dengan visual mempunyai kelebihan dan kekurangan. Salah satu kelebihan dari audio real-time dengan visual adalah komunikasi yang sempurna. Para pembelajar memperoleh pemahaman yang lebih dalam dari topic ketika informasi di sampaikan dalam dua chanel (audiotory dan visual). Dalam tipe interaksi synchronous ini, informasi visual didukung dengan pesan-pesan verbal interaktif yang bermanfaat dari modulasi suara, bunyi dan langkah . Contoh para pembelajar  dapat melihat bagaimana sebuah bentuk pesan didesain ulang dan mendengar bagaimana perubahan-perubahan  tersebut akan membuatnya lebih mudah untuk track beckorder.
      Real-time audio tidak menilai penulis (pembelajar) yang lemah dan pembaca yang “miskin”. Ada beberapa variasi pada bentuk interaksi ini., seperti halnya diskusi-diskusi meja bundar, menebak pembicara dan berdebat.
      Akhirnya, audio real-time dengan visual-visual  memungkinkan pembicara menggunakan grafis, imaji-imaji dan video dari berbagai tempat pada internat atau intranet. Pembicara dapat mengubah visual yang mendukung pelajaran mereka dalam  waktu yang relatif singkat. Sebab materi-materi yang diperlukan  tidak tercakup pada lokasi-lokasi lainnya, hal itu dapat diubah beberapa menit sebelum kursus dimulai.
      Audio real-time memiliki batasan-batasan. Hal itu memerlukan format program yang berstruktur tinggi, seperti program-program radio dengan script atau outline yang detail dan komplikasi visual sebagai tambahan. Instruktur harus dipersiapkan untuk berbicara tentang visual, membuat transisi, monitornya atau waktunya, dan mengatur interaksi. Sebab visual biasanya dirangkai terlebih dahulu, hal itu menjadi sulit untuk membuat  perubahan-perubahan selama program berlangsung. Menunjukkan isu-isu baru atau yang tidak diharapkan dapat menimbulkan tantangan sebab jangkauan program diatur dan grafik-grafik yang tepat untuk mendukung topik-topik yang tidak diharapkan mungkin tersedia. Selanjutnya tingkatan struktur atau fleksibilitas  akan tergantung pada software yang digunkan untuk mengirim program.
Mengatur interaksi pembelajar-instruktur dan pembelajar itu bukan intuitif. Pelatihan berbasis web tidak ada klunya yang mana pembelajar ingin bertanya  atau poinnya tidak  jelas. Pada kelas tradisional hal itu mudah untuk melihat jika pembelajar tampak kebingungan atau untuk mengamati bahasa tubuh. Hal itu merupakan  respon intuitif seseorang untuk menghentikan dan bertanya tentang persoalan. Instruktur harus belajar proaktif menggunakan peralatan-peralatan yang dibangun dalam software untuk menanyakan  tentang langkah, pengertian dan penjelasan
Instruktur juga harus sadar terhadap isu-isu lainnya yang mempengaruhi interaksi-interaksi, seperti halnya kehabisan waktu internet, pembelajar yang jauh dari komputernya selama kelas berlangsung dan kebingungan disebabkan oleh hubungan. Para pembelajar mungkin mempunyai koneksi lambat pada internet dan respon mereka teringgal karena pembelajar lainnya. Instruktur harus sabar  dan tidak beranggapan bahwa pembelajar itu tidak memperhatikan. Pembelajar harus mencatat dalam kelas, selanjutnya dipanggil keluar, jadi hati-hati dalam memberi pelajaran pada pembelajar yang tidak merespon. Juga ikatan itu membingungkan para pembelajar. Interaksi pembelajar mungkin terhambat oleh ketidakmampuannya untuk menemukan kunci yang dapat mengendalikan mikrofone atau volume atau signal instruktur dimana mereka dapat merespon pertanyaan.
Jika paket software digunakan tanpa peralatan untuk mengatur interaksi dan feedback secara bersamaan, instruktur harus terus menerus mencari informasi dengan menanyakan pembelajar untuk meringkas point, memberikan contoh-contoh atau bukan contoh yang berarti kumpulan feedback.
Petunjuk untuk Audio real-time dan Visual
  • Membuat advance organizer, memberikan outline kepada pembelajar dari apa yang seharusnya diharapkan. Hal ini dapat menjadi sebuah ringkasan atau daftar objektif yang membantu pembelajar mengantisipasi  apa yang harus diharapkan. Agenda, petunjuk program dan peta-peta kursus  membantu orientasi pembelajar.
  • Menjelaskan pembelajar bagaimana berinteraksi, Pada permulaan program, mereview bagaimana  interaksi-interaksi itu akan berlangsung, contoh bagaimana menggunakan tombal “raise hand (mengangkat tangan)“ atau tombol yes/no. Kemudian meminta pembelajar untuk mempraktekkan dengan menandai bahwa mereka ingin berbicara dan mengenalkan dirinya. Ini merupakan cara yang baik  untuk mengambil roll-call dan memberikan kesempatan pada pembelajar untuk berinteraksi dalam lingkungan yang nyaman. Jika kamu akan memanggil para pembelajar secara acak untuk merespon pertanyaan, buat mereka sadar akan hal ini.
  • Merancang segment 5-6 menit. Merancang segment yang tidak lebih dari 5-6 menit. Audio real-time dengan visual menuntut medium dan para pembelajar dengan mudah menjadi kacau. Para pembelajar juga cepat dalam mengasumsikan bahwa mereka telah lepas dari jaringan atau mempunyai pengalaman kesalahan teknis jika ada sela-sela yang panjang dalam audio, visual tidak berubah dan animasi berulang terus-menerus.
  • Menggunakan berbagai strategi, Audio real-time dengan visual dapat pasif jika tidak ada interaksi yang masuk dalam program. Jika kamu harus mengajar, keep in short. Pelajaran itu lebih baik dikirim melalui audio text streaming atau melalui audiocassette sebelum kelas dimulai. Mengambil manfaat dari kelas on-line bersama dalam memberikan interaksi-interaksi yang menggambarkan pengalaman pembelajar, mengembangkan pemikiran kritis dan membuat seseorang belajar sendiri secara langsung. Berbagai strategi dalam program untuk mencatat pelajaran yang menarik.
  • Mempunyai visual yang mendukungan audio, Porsi audio program menjalankan interaksi dalam real-time. Sebab interaksi audio tidak dapat diprediksi, mencoba untuk mengantisipasi topik, pertanyaaan dan bahkan mengisi komentar. Mempersiapkan seri visual untuk mendukung beberapa petunjuk yang mungkin dalam kelas yang mungkin berpindah. Visual meliputi teks, gambar, peta, sequence animasi, ilustrasi dan menscan imeji-imej yang dapat dilihat dalam browser. Bagaimana visual dibuat dan dikirim, akan tergantung pada software yang digunakan dalam mengembangkan program.
  • Membuat lingkungan yang menyenagkan. Para pembelajar harus merasa bebas untuk berbagai pengalaman, pertanyaan atau mempresentasikan perbedaan opini.
  • Menggambarkan pengalaman audiens. Mendorong para pembelajar untuk berbicara tentang pengalamannya.
  • Batas jangkauan program. Para praktisi yang berpengalaman menyatakan bahwa program terbatas antara 70 sampai 90 menit. Para pembelajar diberikan tugas untuk audio yang berkualitas rendah dan kebutuhan untuk berkonsentrasi pada layar yang sibuk. Layar WBT secara langsung mencakup pembelajar yang berpartisipasi dalam percakapan, menambah catatan slide pada whiteboard dan mengirimkan feedback dan pertanyaan untuk instrusktur secara simultan. Hal ini menuntut  penyampaian medium bagi para pembelajar.
  • Membawa program untu lebih jelas. Program WBT yang menggunakan real-time memerlukan waktu yang spesifik. Dengan sadar dalam memulai dan mengakhiri program tepat pada waktunya. Membawa program akhir yang jelas dengan mengatakan  sesuatu seperti  “ sebelum kita tutup apa ada pertanyaan ?” atau saya mengambil beberapa menit untuk berbicara tentang penilaian untuk minggu selanjutnya.” Jika tidak dapat menempatkan semua pertanyaan pembelajar selama program, undang mereka  untuk mengontakmu setelah pelajaran melalui telephone atau e-mail.
3.      Aplikasi Sharing/ Whiteboards
      Application sharing merupkan kemampuan bagi para pembelajar untuk bekerja secara kolaboratif pada aplikasi software seperti, apreadsheet, presentasi power point, atau whiteboard. Sama seperti audio real-time application sharing secara frekwensi berjalan dalam kombinasi dengan interaksi synchronous lainnya seperti percakapan teks dan audio real-time.     Ada dua jalan untuk menggunakan aplikasi yang telah dibagi  dalam WBT yang berlangsung adalah sebagaimana makna pengajaran bagaimana menggunakan aplikasi . contoh, sharing program database seperti akses, seorang instruktur mengajar murid baru dengan capat bagaimana mengatur database pelanggan, jenis rekaman dan membuat bidang garap.
Cara kedua menggunakan Application sharing adalah mengajarkan tentang konsep dan ketrampilan. Contoh, aplikasi data base yang sudah dibagi seperti accses dapat didemonstrasikan bagaimana pelanggan dapat disegmentasikan dengan kode-kode industri dan ditargetkan untuk perusahaan perdagangan yang spesifik. Dalam kasus ini database yang digunakan untuk menggambarkan point, tetapi para pembelajar tidak belajar bagaimana menggunkan data base.
      Kebanyakan aplikasi yang sudah dibagi adalah whiteboard yang telah terbagi yang menyerupai whiteboard regular. Pada web, pembelajar dapat menulis, mencatat, menggambar dan mempaste item-item pada whiteboard, Hal itu dapat disimpan, dikirim untuk diskusi yang telah disusun atau memberikan e-mail pada instruktur.
Kelebihan dan Kekurangan
      Application sharing merupakan peralatan yang kuat, yang memberikan kesempatan belajar secara kolaboratif dalam rentang kebutuhan pelatihan. Seperti halnya dengan interaksi-interaksi lainnya, ada kelebihan dan kelemahan dari penggunaan bentuk interaksi ini.
      Melakukan application sharing membolehkan pra pembelajar untuk mempraktekkan ketrampilan yang sama pada kebutuhan job ini. Contoh, para pembelajar dapat mempraktekkan mencari database perusahaan atau menerima pelatihan sementara untuk menggunakan software baru. Ketrampilan software dapat diajarkan pada konteks yang mana mereka akan gunakan., Kemampuan untuk menyediakan pengalaman autentik adalah manfaat yang besar dari application sharing. Manfaat lainnya adalah kesampatan untuk mengkolaborasikan pembelajaran. Para pembelajar dapat berbagi apa yang mereka telah pelajari dengan kelompok.
      Whiteboard yang telah dibagi juga merupakan alat yang baik untuk aktivitas kolaboratif seperti brainstorming, mendiagramkan solusi dan membuat autline rekomendasi. Para pembelajar dapat bekerja sama untuk menyimpan karya mereka, memperluas tema dan menyimpulkan hasil dari sesi yang berlangsung. Kemampuan untuk “pas the markers” dan  melibatkan kelompok dalam mengggambar, mencatat dan memodifikasi ide membuat hal itu adalah alat yang baik untuk menghubungkan pemeriksaan  dan pemecahan masalah.
Shared applications dan whiteboard mempunyai batasan-batasan dan kelemahan tertentu. Batasan yang paling signifikan adalah pengetahuan prasyarat yang dibutuhkan. Para pembelajar harus memahami bagaimana penerapan karya. Paralatan-peralatan tersebut diperlukan untuk menulis, menghapus, dan “passing marker” adalah hal yang unik untuk setiap paket software vendor. Para pembelajar menjadi femilier dengan ikon-ikon untuk alat-alat whitebioard (seperti; garis, bulatan, penebalan, hapus) dan Aturan yang berkaitan dengan pengambilan giliran. Keberadaan  hal ini merupakan lapisan yang kompleks yang dapat membingungkan beberapa pembelajar.
Jika aplikasi digunakan untuk mengajar konsep dan ketrampilan, para pembelajar memerlukan tingkatan yang signifikan dari orang yang menguasai masalah itu. Mereka harus lancar dengan aplikasi sebelum mereka focus pada konsep-konsep dan ketrampilan yang diajarkan.
      Batasan yang kedua dari application sharing adalah kebutuhan untuk mengkombinasikannya dengan teknologi-teknologi lainnya seperti telepon, audio real-time dan percakapan berbasis teks (text-web chat). Lapisan aplikasi ini memerlukan teknik tambahan dan kemampuan logis.
Petunjuk untuk menggunakan shared application :
§  Mengajarkan ketrampilan pemecahan masalah, application sharing merupakan hal yang paling sesuai untuk mengajar pembelajar dalam menggunakan fitur-fitur yang canggih dari aplikasi software yang memerlukan pemecahan masalah, penilaian, atau ketrampilan evaluasi. Contoh application sharing adalah sangat tepat untuk mengajar pembelajar dalam mendesain cetakan-cetakan desain word-prossesing atau menciptakan table wizard yang disesuaikan dengan database. Melayani kembali application sharing untuk problem-problem yang meliputi, penilaian, pengalaman dan refleksi. Menghindari penggunaan interaksi synchronus untuk mengajar ketrampilan kognitif dasar (pengetahuan, pengertian dan penerapan) seperti halnya dasar dari pemrosesan kata atau spreadsheet. Hal ini lebih baik dikirim melalui W/CBT, pelatihan berbasis computer, pelatihan kelas tradisional atau instruksi berbasis kertas. Ketrampilan aplikasi dasar diperlukan penggunaan dari kemampuan intelektual secara pribadi. Hal itu memerlukan latihan dan praktek, mengundang informasi, penyimpanan proses dan penerapan aturan-aturan. Tidak ada manfaat dari pembelajaran kelompok atau interaksi langsung dengan instruktur atau kelompok.
§  Suplement the shared application. Memilih metode komunikasi untuk supplement application sharing- salah satu yang memungkinkan instruktur untuk menjelaskan apa yang terjadi. Tergantung pada peralatan yang dipilih, instruktur dapat berkomunikasi dengan pembelajar melalui percakapan teks, telepon atau audio internet rel-time.
§  Menuntut pembelajar untuk bekerja denagan tim. Latihan-latihan mendesain yang mengambil keuntungan dari kelompok pembelajar. menuntut pembelajar untuk bekerja dalam kelompok tim kecil, jadi mereka dapat berbagi pengalaman dan menolong yang lain. Ini merupakan cara yang baik untuk membangun ketrampilan pemecahan masalah dan untuk mengembangkan ketrampilan refleksi kritis dan hal itu mengurangi kebutuhan bagi instruktur untuk menyediakan semaua jawaban. Dalam proses, pembelajar menjawab pertanyaan salah seorang dan belajar ketrampilan lain.
§  Menyediakan susunan problem dan solusi. Sebagaimana yang diinginkan untuk program-program kelas tradisional, kamu perlu untuk membuat susunan masalah atau latihan-latihan untuk membuat pengalaman pembelajaran yang konsisten dan terstruktur. Pengajaran ketrampilan software memerlukan perhatian detail serta persiapan yang intense (matang). Mengembangkan susunan problem yang bekerja dengan sempurna. Ini merupakan hal penting untuk memberikan solusi persoalan yang membuat pembelajar bisa mereview latihan setelah kelas live berakhir.
§  Membatasi Ukuran kelas. Application sharing seharusnya dikerjakan dengan kelompok kecil untuk meyakinkan petunjuk dan feedback yang cukup. Kelompok yang berukuran besar tergantung pada kompleksitas software dan tingkat pengalaman pembelajar, jika semua pembelajar adalah pengguna baru aplikasi untuk meberikan petunjuk dan pelatihan yang cukup. Disisi lain, program yang mengajarkan aplikasi sederhana atau menyediakan  overview fitur-fitur yang baru pada aplikasi yang femilier dapat diajarkan pada kelompok yang lebih besar sebab mereka memerlukan interaksi yang lebih sempit.
Petunjuk untuk menggunakan application sharing sebagai alat pengajaran
  • Menilai pengetahuan aplikasi pembelejar. Application sharing dan whiteboard dapat digunakan untuk membantu pembelajar memahami konsep, analisis informasi dan mengembangkan model. Pertama, bahkan pembelajar harus femilier dengan aplikasi sebelimnya. Sebelum membentuk latihan application-sharing, menetukan jika pembelajar mengetahui bagaimana menggunakan aplikasi.
  • Menjelaskan bagaimana hal itu digunakan dan waktunya terbatas. Menjadi jelas tentang bagaimana aplikasi dan whiteboard akan digunakan, ketika karya itu akan diakses, seberapa lama akan diberikan untuk mengerjakannya dan apakah hasilnya dapat diharapkan. Contoh, menjelaskan bahwa kelas akan menggunakan application-sharing untuk memanipulasi keberadaan data, yang mana pembelajar diharapkan terlibat dalam kerja dan bahwa mereka akan menggunakan whiteboard dan mengirimkannya untuk diskusi-diskusi yang telah tersusun.
  • Memberikan latihan praktis. Merancang latihan inisial yang baik untuk memberikan praktek pada pembelajar. Contoh, bertanya pada pembelajar untuk menggunakan whiteboard untuk brainstorming 5 problem, menghadapi manajer yang berjalan dan harus mengakses voice mail-nya serta e-mail account-nya dari jalan. Ini adalah tipe latihan sederhana  yang memberikan pembelajar pengalaman dan percaya (diri) menggunakan whiteboard sebelum mereka berusaha bekerja lebih sempurna.
  • Meyediakan waktu yang cukup. Memberikan waktu yang cukup bagi tim untuk bekerja pada shared-application dan whiteboard. Yakin untuk mengarahkan latihan dan meminta feedback pada waktu yang dibagikan untuk shared application. Waktu dibutuhkan untuk melengkapi latihan akan tergantung pada faktor-faktor seperti kecepatan jaringan, metode komunikasi yang digunakan untuk supplement application sharing dan pembelajar yang familier dengan aplikasi.
  • Membuat aplikasi yang tersedia diluar waktu kelas. Jika alat yang kamu pilih membolehkan pembelajar untuk bekerja sama dalam waktu yang lain selama pertemuan kelas synchronous, yakin bahwa ini diketahui pembelajar. Mendorong mereka untuk bertemu secara synchronous diluar kelas untuk melakukan penilaian proyek menggunakan application sharing atau whiteboard.


4.      Videoconferencing web-based (VWB)
Adalah kemampuan untuk mentransmisikan audio dan video image pada berbagai pembelajar melalui internet ataupun intranet. Seperti halnya audio real-time , web-based video menawarkan lebih dari satu lingkungan. Ada dua cara dimana VWB dapat dikirim. Pertama, menunjukkan video instruktur menjadi broad cast satu cara bagi pembelajar. Instruktur tidak dapat melihat pembelajar, tapi mereka bisa melihat satu dengan lainnya, meskipun mereka bisa mendengar yang lainnya. Kedua, instruktur dan pembelajar dapat melihat dan mendengar satu sama lain dalam lingkungan yang sama pada videoconference yang tradisional. Ada batasan-batasan teknis vendor spesifik untuk bagaimana beberapa pembelajar dapat dihubungkan pada satu waktu  dan bagaimana beberapa situs dapt dilihat secara simultan.
            Setiap paket  software VWB memberikan fitur-fitur yang berbeda dengan jelas. Teknologi berdasarkan pengaruh-pengaruh paket ini adalah bagaiman program-program ini melihat.
      Batasan dari VWB adalah kualitas image-nya jelek, hal itu lemah dalam membandingkan dengan kualitas televisi atau program-program videoconferencing yang tradisional. Sebab kebanyakan informasi melalui internet, performennya mungkin tidak baik sebagaimana telepon atau satellite-based solutions, sebagaimana halnya peningkatan teknologi, kualitas isu akan lebih sedikit. VWB memerlukan bahwa pembelajar menambah microphone, kamera, dan software untuk komputernya. Setelah mikrofon, kamera dan software diinstal, pembelajar harus focus pada kamera dan memposisikan mikrofon dengan benar. Merancang untuk menggunakan waktu beberapa menit pada permulaan setiap program melaksanakan  cek sound dan menyesuaikan kamera.
      Videoconfernce juga menghadirkan dilemma non teknis yang unik : bebrapa pembelajar dewasa tidak suka untuk melihat dirinya sendiri pada layar dan mungkin dilarang berbicara. Memulai program dengan latihan yang focus pada isi dan bukan pembelajar. Contoh, meminta pembelajar untuk memperkenalkan dirinya dan berbicara tentang tantangan yang ukurannya mengecil dibuat pada divisinya.
Petunjuk untuk VWB
§  Test System prior to program date. Sebelum menjalankan program VWB melakukan pengetesan system, meminta pembelajar dari setiap situsnya untuk mencatat dan mengecek fungsi dan kualitas dari audio dan video. Persiapan untuk menyediakan asisten teknis jika pembelajar tidak berhasil connect. Juga mengecek kualitas imaje yang merupakan hasil dari penggunaan kamera dokumen dan kualitas microphone yang digunakan oleh instruktur dan pembelajar.

22 komentar:

  1. Menurut saya, sebuah paparan dari buku ”Web-Based Training” karya Margaret Droscoll, yang merancang Interaksi Synchronous adalah cara pembelajaran yang bagus. Karena hal ini penting untuk memahami lingkup interaksi-interaksi synchronous, dari percakapan real-time sederhana (dimana pembelajar mengetik) untuk melakukan videoconferences yang canggih, dimana pembelajar melihat satu dengan yang lain dan melanjutkan dialog.

    Nama :Hulwatun Niswah
    NIM :2010121078
    Lokal :D
    Semester :4 ( Empat )

    BalasHapus
  2. nor izatil hasanah nim 2011121296 lokal D
    artikel ini sangat membantu dalam proses pembelajaran. dan menambah pengetahuan

    BalasHapus
  3. Menurut saya artikel "Merancang Interaksi Synchronous Sebuah paparan dari buku ”Web-Based Training” karya Margaret Droscoll" cukup bagus namun artikel ini terlalu padat namun cukup menarik untuk dipahami. Jika apa yang di harapkan dari "Web-Based Training” bisa tercapai dengan baik dan mampu diterapkan di sekolah-sekolah maupun perguruan tinggi yang ada di Kal-Sel khusus nya maupun yang ada yang ada di indonesia umumnya, maka jika semua itu sukses sesuai harapan maka siswa-siswa maupun para mahasiswa yang ada di indonesia tidak ada lagi yang Gaptek dan tidak mengerti Web.

    Nama : Akhmad Saini
    NIM : 2010121055
    Lokal: D (khusus)
    Semester : 4 (empat)

    BalasHapus
  4. Nama : Rahman
    NIM : 2010121121
    lokal :D

    menurut saya artikel ini cukup baik dan mampu menambah wawasan pengatahuan namun artikel ini cukup panjang jadi sulit juga dipahami.

    BalasHapus
  5. Menurut saya artikel yang bapa paparkan tentang ”Web-Based Training” karya Margaret Droscoll sangat baik. Karena aplikasi Synchronous dan Asynchronous mempunyai potensi untuk mengubah bagaimana training dapat dilakukan dengan baik dan mudah .

    Saran untuk bapa khairullah, teruslah berkarya agar blog bapa makin maju dan berkembang pesat dan bisa berguna bagi orang banyak...........

    NAMA : ASMAH
    NIM : 2010121281
    LOKAL : D
    SEMESTER : 4 {EMPAT}

    BalasHapus
    Balasan
    1. Amien.... terima kasih atas apresiasi dan doanya....

      Hapus
  6. Menurut saya paparan dari artikel “Web-Based Training” karya Margaret Droscoll” ini sangat baik, karena bisa menambah wawasan pengetahuan yang luas tentang teknologi. Selain itu juga dapat berguna dan bermanfaat untuk bahan pembelajaran.

    NAMA : NORLATIFAH
    NIM : 2010121115
    LOKAL : D
    SEMESTER : 4 (EMPAT)

    BalasHapus
  7. Nama: Nafisah Zahra
    NIM: 2010121108
    Lokal: D

    Merancang interaksi synchronous sebuah paparan dari buku "Web-Based Training" Karya Margaret Droscoll sangatlah menarik, namun bagi saya masih asing karena baru kali ini saya menemui tema tentang ini... emmm apakah bapak berniat nanti mengajarkannya pada kami?? terima kasih.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Insya Allah.........mudahan ada waktu dan kesempatan kita bersama mempelajarinya...

      Hapus
  8. Nama : Basuni
    NIM : 2010121061
    Lokal: D ( semester IV )
    STAI Darul Ulum Kandangan

    Sangat menarik kalau membaca artikel ini, artikel yang sangat bagus.
    Menurut pendapat saya, Melakukan pembelajaran menggunakan IM saya baik, belajar di dunia maya. Tapi untuk belajar di dunia maya ini perlu keterampilan dalam pengoperasian PC yang baik, belum lagi juga dukungan jaringan yang kuat. Rasanya bukan tidak mungkin kalau kita juga bisa menerapkannya di kampus kita. Tapi untuk menerapkannya perlu waktu yang cukup banyak, tidak mudah seperti membalikkan telapak tangan. Terima kasih

    BalasHapus
  9. Menurut saya karya Margaret Droscoll tentang paparan "Web Based Training" sangat efisien dan efektif karena para pembelajar bekerja bersama dalam realtime serta menciptakannya rasa keberadaannya, dan menyediakan waktu pertemuan yang terstruktur serta semangat kelompok dan bagaimana mendesain database, mengevaluasi kimia-kimia untuk proses pembuatan, merancang integrasi komputer - telephone.
    Aplication sharing dan whiteboard untuk membantu membelajar memahami konsep, analisis informasi, dan mengembangkan model. Juga membantu kelompok lain agar terjaga keharmonisan. Dan aplication sharing ini juga menjelaskan apa yg terjadi dalam pembelajaran baik melalui percakapan, teks, atau audio internet realtime.

    NAMA : MUHAMMAD AMIN
    NIM : 2010121103
    LOKAL : D
    SEMESTER : 4 (EMPAT)

    BalasHapus
  10. NAMA : M.TAHIR
    NIM : 2010121089
    LOKAL: D
    SEM/JUR :4(IV)/PAI


    Assalamualaikum Wr.Wb

    sebelumnya saya ucapkan terima kasih banyak, apa saja yang sudah bapa ajarkan kepada kami.
    setelah membaca Artikel tentang Merancang Interaksi Synchronous Sebuah paparan dari buku ”Web-Based Training” karya Margaret Dro ini.
    saya suka dengan isi Artikelnya dan sangat menarik, mudah-mudahan dapat berguna bagi kita semua,,,AMIN
    Wassalam

    BalasHapus
  11. NAMA : RIDUAN
    NIM : 2010121127
    LOKAL : D ( Khusus )
    SEMESTER / JUR : IV / PAI

    Artikel ini menurut saya sangat bagus untuk pemanfaatan teknologi kita saat ini, dengan bertemakan Merancang Interaksi
    Synchronous Sebuah paparan
    dari buku ”Web-Based Training”
    karya Margaret Droscoll menurut saya dapat memberi kemudahan dalam memberi pembelajaran peserta didik dimana saja, juga memungkinkan untuk menciptakan cara baru dalam mengirim kolaborasi antar kelompok, simulasi dan latihan dalam
    beberapa kasus strategi pengajaran ditransfer dari kelas ke wab secara literal dengan menggunakan sebuah program yang bernama Web/VSC. Walaupun Program Web/VSC merupakan jenis yang paling rumit secara teknis dari pelatihan berbasis Web untuk aplikasi dan
    pemeliharaan, tapi tidak ada salahnya kalau kita coba untuk kemajuan dunia pendidikan kita saat ini. Terima Kasih ! !

    BalasHapus
  12. Nama : Mery Verya
    NIM : 2010121100
    Lokal: D ( semester IV ) Khusus. PAI
    STAI Darul Ulum Kandangan

    ASS WR WB....
    Belajar di dunia maya, wah sangat menarik nih. Kalau seandainya kita juga bisa belajar melalui dunia maya, sangat membantu sekali nih......

    BalasHapus
  13. Nama : Halimatus Saadiah
    NIM : 2010121070
    Lokal: E
    JUR : PAI ( semester IV )
    Email : Halimahsaadiah93@yahoo.co.id
    STAI DU Kandangan

    Artikel ini sangat bagus, membahas pembelajaraan menggunakan internet. Terima kasih

    BalasHapus
  14. Nama : Norhasanah
    NIM : 2010121114
    Lokal: E
    JUR : PAI ( semester IV )
    Email : nor.hasanah26@yahoo.com
    STAI DU Kandangan

    Membahas pembelajaran seperti ni rasanya akan terjadi di masa depan, dimana zaman akan semakin canggih sehingga kita dapat menikmati tekhnologi di masa akan datang.

    BalasHapus
  15. Nama : Maserani
    Semester : IV Khusus
    Lokal : D
    Jur : PAI
    Komentar :
    Menurut saya artikel tentang Sebuah paparan dari buku ”Web-Based Training” karya Margaret Droscoll sangat bagus untuk diterpkan dalam pembelajaran.. Ini dapat memoyivasi peserta didik untuk len\bih menguasai internet serta kompoter.. itu juga membuat saya penasaran dan tertantang ingin tahu dan bisa mempelajarinya ataupun menggunakannya, tentunya agar tidak ketinggalan zaman dan lebih ahli dibidangnya.
    Namun bagaimana untuk daerah terpencil misalnya seperti di pegunungan yang tidak mempunyai jaringan internet? Tentu tidak bisa menggunakannya dan mempelajarinya. Apakah hal itu bisa diatasi dengan segera demi kemajuan sistem pendidikan kita?
    Kapan kita bisa mempelajarinya pa?
    oh ya pa, selamat ulang tahun, semoga ke depannya blog bapak lebih maju dan disukai oleh masyarakat banyak..

    BalasHapus
  16. Nama : MARHAMAH
    Lokal : D (khusus sabtu minggu )
    semester :IV (4)
    Jur : PAI
    KOMENTAR :
    Menurut saya artikel yang dipaparkan diatas sangat bagus.Karena membimbing kita untuk lebih mempelajari lagi dunia maya yang tentunya tidak lepas dari yang namanya internet.Paparan diatas dapat membangkitkan semangat siswa yang mempelajarinya,dengan itu lebih mudah N cepat untuk dapat ilmu dimana pun dan kapanpun.thnks ya paak....
    mudahn" blogspot bapak tambah maju teruus....

    BalasHapus
  17. Nama : Darbi Zainullah
    NIM :2010121062
    Lokal: D (khusus sabtu & minggu
    Semester : IV ( empat )
    Jur : PAI
    KOMENTAR :
    menurut saya " bagus sekali artikel yang dipaparkan diatas,bisa menambah pengetahuan bagi yang membacanya apalagi dijadikan sebagai catatan simpanan sebagai arsip.
    saran saya semoga bapa bisa mendefinisikan kata-kata yang berbaur dengan internet,supaya lebih mudah bagi orang yang baru mengenal internet.

    BalasHapus
  18. NAMA : NORMIATI
    NIM : 2010121116
    LOKAL : D (Khusus)
    SEM./JUR. : IV (Empat)/PAI

    Komentar :
    Assalamu'alaikum Wr...Wb...
    Sebelum saya memberikan komentar,emmm.....Sebenarnya saya bingung apa yang ingin saya katakan,,???karena Begitu Wow...Menakjubkan,,,heeee
    Namun tak bisa dipungkiri lagi bahwa Artikel dari Bapa' tentang "Merancang Interaksi Synchronous Sebuah paparan dari buku ”Web-Based Training” karya Margaret Droscoll" ini sangat bagus dan menarik untuk dipelajari. Karena Artikel ini banyak menambahkan wawasan dan pengetahuan baru bagi kami, khususnya yang baru Bergabung di Bidang Teknologi Internet.

    Terima Kasih Bapa'...!!!

    BalasHapus
  19. Nama: Noorjannah
    NIM:2011121310
    Lokal:D

    KOMENTAR:
    Yang ingin saya katakan hanyalah bahwa Artikel Bapak tentang "Merancang Interaksi Synchronous" ini Saaaangat bagus dan baik sekali untuk dipelajari karena sangat membantu dalam proses pembelajaran dan perkembangan zaman saat ini.

    BalasHapus